TEMANGGUNG—Puluhan seniman dan pelajar yang tergabung dalam Forum Seniman dan Pelajar Peduli Temanggung, Jumat (15/12) kemarin, berkumpul di sisi kanan gedung DPRD Temanggung. Mereka menggelar aksi, membacakan puisi secara bergantian, mengecam Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas kebijakannya memindahkan Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Sastrawan Roro Titi Sarkoro selaku koordinator aksi menuturkan, Forum Solidaritas Seniman dan Pelajar Temanggung terbentuk secara spontanitas. Mereka terpanggil bersama dunia ikut menyuarakan rasa kemanusiaan untuk bangsa Palestina yang tertindas zionis Israel. Menurut Roro Titi, forum ini tidak bersifat permanen dan tidak terstruktur kepengurusan. “Hari ini (kemarin, red) kita baca dua puluh puisi. Selain dua puluh puisi tersebut, ada empat tuntutan yang ingin kita sampaikan.”
Pertama, mendukung sepenuhnya sikap Presiden RI Joko Widodo yang mengecam keras, mengutuk, dan menolak aksi sepihak Presiden AS Donald Trump yang mengklaim Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Klaim Trump atas Jerusalem, melanggar hukum internasional. Selanjutnya, mendukung penuh Pemerintah RI yang konsisten berpihak kepada Negara Palestina Merdeka. Lalu, mendesak kepada Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera membatalkan dan menindak tegas manuver Donald Trump karena membahayakan bagi perdamaian dunia.
Jika Trump tidak segera mencabut kebijakan terkait pemindangan Ibu Kota tersebut, solidaritas seniman dan pelajar Temanggung mendesak Pemerintah RI untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan AS. “Serta mengusir Duta Besar AS untuk Indonesia dari Jakarta.” Sekretaris Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi), Ramadlan, salah satu peserta aksi membaca puisi berjudul: Palestina, Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu. “Isi dari puisi itu, kami ingin terus memberikan dukungan bahwa Palestina tidak sendiri, dunia tidak tinggal diam. Kami terus bergerak dan peduli untuk Palestina, meski ada arogansi dari pihak tertentu.” (san/isk)
Sumber: Radar Semarang