Perempuan Berwajah Puisi - KSS3G Temanggung
Keluarga Studi Sastra 3 Gunung

Breaking

Home Top Ad

Selamat Datang di KSS3G Temanggung

Senin, 23 Juli 2018

Perempuan Berwajah Puisi

SM/Henry Sofyan

PEREMPUAN berwajah puisi merupakan istilah yang sering disematkan kepada Nella Nur Murosohah oleh teman-temannya sesama penyair di Temanggung dan Magelang. Mungkin karena paras cantiknya itulah yang membuat teman-temanya menganalogikan dia dengan karya puisi, yang di dalamnya memang berisi untaian kata-kata indah.
Meski demikian, guru SMP 3 Muhammadiyah Ngadirejo, Temanggung tersebut tidak terlalu ambil pusing menafsirkan istilah yang diberikan teman-temannya itu. “Karena sering menulis puisi dengan kata-kata indah dan membacakannya, maka dalam pergaulan sehari-hari pun saya berupaya memilih kata-kata indah itu.
Termasuk saat menyampaikan pelajaran kepada siswa juga sering saya selipkan katakata puitis, serta ketika bersikap dan berpenampilan, sebisa mungkin menujukkan keindahan,” tuturnya.
Perempuan berusia 29 tahun yang memiliki nama pena Nella Widodo tersebut mengungkapkan, pilihan kata-kata indah memang bagian utama dalam karya puisi. Sebagai penyair, sekaligus anggota Komunitas Studi Sastra Tiga Gunung (KSS3G) Temanggung, sudah ratusan judul puisi yang ditulis Nella.
Puisi-puisi karyanya itu diantaranya diterbitkan dalam delapan buku antologi puisi, bersama dengan penyair-penyair lain, baik anggota KKS3G maupun bukan.
“Pertama kali puisi karya saya dibukukkan dalam antologi puisi berjudul ‘Duka Gaza, Duka Kita’ pada 2010 bersama dengan temanteman penyair dari Komunitas Sastra Magelang Raya atau Mitra Maya.
Dan, hingga saat ini sudah ada delapan buku antologi bersama yang di dalamnya terdapat puisi karya saya, jelasnya. Antologi puisi tersebut, antara lain berjudul Progo yang diterbitkan KSS3G Temanggung.
Kemudian Perempuan di Ujung Senja dan Menyanding Sepi yang diluncurkan di Rumah Budaya Tempi Yogyakarta tahun lalu. Lulusan Universitas Tidar Magelang yang juga hobi merias wajah pengantin atau peserta karnaval tersebut juga sering terlibat bermain teater dan pembacaan monolog.
Kemudian, untuk saat ini, dia lagi getol-getolnya menulis cerpen dan naskah monolog, serta akan merambah ke musikalisasi puisi. “Rencananya, saat ini kami lagi mau membuat antologi cerpen, yang judulnya masih dirahasiakan,” tambah penulis cerpen “Laras” dan naskah monolog ’’Menjanda Untukmu’’ tersebut. (Henry Sofyan-26)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

test banner
SALAM SASTRA

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here