PEMERINTAH WAJIB URUS KESENIAN
TEMANGGUNG, Pemerintah wajib memperhatikan masalah kesenian sebagaimana pemerintah memperhatikan masalah olahraga. Dengan perhatian yang memadai diharapkan kesenian bisa tumbuh dan berkembang dan berkontibusi positif untuk pembangunan bangsa.
Hal itu dikatakan anggota DPD dari Jawa Tengah Bambang Sadono ketika memberikan pidato budaya dalam acara pentas seni peluncuran Buku antologi puisi "Progo 3" karya Keluarga Studi Sastra Tiga Gunung Temanggung Sabtu malam minggu kemarin (23/5) di Pendopo Pengayoman. Hadir dalam acara tersebut Bupati Bambang Sukarno dan pejabat terkait serta diikuti para sastrawan puisi dari berbagai daerah.
Bambang Sadono mengemukakan saatnya pemerintah memperhatikan kesenian yang banyak tumbuh dan berkembang ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Kebijakan pemerintah dalam soal kesenian terlihat timpang, terlebih pada permasalahan anggaran. Kalau pemerintah memperhatikan kesenian sambungnya, harus diperlihatkan pada penambahan anggaran pada bidang kesenian. Anggaran kesenian, selama ini sangat sedikit apalagi jika dibandingkan dengan olahraga. Padahal yang membentuk kesenian sangat besar perannya untuk membentuk karakter bangsa.
“Oleh karena itu, saya melalui kelembagaan DPD terus mendorong lahirnya Undang-Undang yang mengatur masalah kesenian agar bisa mendapat perhatian yang memadai dari Pemerintah. Alhamdulilah program itu sudah masuk program Legeslasi Nasional/Prolegnas,“ ujarnya.
Dikatakan, jika pemerintah selama ini sudah member perhatian penuh pada bidang olahraga dengan mengalokasikan anggaran yang besar, maka sudah seharusnya hal yang sama dilakukan untuk kesenian. Dengan demikian wajib hukumnya pemerintah untuk memberikan anggaran yang mememadai untuk pembinaan kesenian supaya maju dan berkembang.
Bupati Bambang Sukarno menyambut positif atas terbitnya Antologi Puisi Progo 3 karya Ketua Keluarga Studi Sastra Tiga Gunung (KSS3G) yang dinilai bermanfaat untuk pengembangan sastra di Temanggung. Diharapkan para sastrawan terus berkarya sehingga kesenian berpuisi semakin maju dan berkembang.
Ketua Keluarga Studi Sastra Tiga Gunung (KSS3G), Roso Titi Sarkoro mengatakan Antologi Puisi Progo 3 tersebut adalah kumpulan puisi ditulis 38 penyair yang hampir seluruhnya dari Temanggung, yakni, Ariyani, Ariadi Rasidi, Asrul Sanie, Agustin, Darmadi, Henny Prayoga, Ida Moerid, Ika Permata Hati, Isti Nugrho, Khanif Ramadhani, Kurnia Wulansari, Budi Agung, Sugeng, Muchlas Abror.
Berikutnya, Najwa Syahidah, Nella Widodo, Satu Bunga, Selsa, Tri Rahayu, Tri Sadono, Umi Prihwanti, Woro Priyati, dan Roso Titi Sarkoro. Selain itu, juga penyair dari Magelang, Yogyakarta, Pati, Depok, Jakarta, Kudus, Purworejo, dan Medan. (Hms15/Edy Laks)
Hal itu dikatakan anggota DPD dari Jawa Tengah Bambang Sadono ketika memberikan pidato budaya dalam acara pentas seni peluncuran Buku antologi puisi "Progo 3" karya Keluarga Studi Sastra Tiga Gunung Temanggung Sabtu malam minggu kemarin (23/5) di Pendopo Pengayoman. Hadir dalam acara tersebut Bupati Bambang Sukarno dan pejabat terkait serta diikuti para sastrawan puisi dari berbagai daerah.
Bambang Sadono mengemukakan saatnya pemerintah memperhatikan kesenian yang banyak tumbuh dan berkembang ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Kebijakan pemerintah dalam soal kesenian terlihat timpang, terlebih pada permasalahan anggaran. Kalau pemerintah memperhatikan kesenian sambungnya, harus diperlihatkan pada penambahan anggaran pada bidang kesenian. Anggaran kesenian, selama ini sangat sedikit apalagi jika dibandingkan dengan olahraga. Padahal yang membentuk kesenian sangat besar perannya untuk membentuk karakter bangsa.
“Oleh karena itu, saya melalui kelembagaan DPD terus mendorong lahirnya Undang-Undang yang mengatur masalah kesenian agar bisa mendapat perhatian yang memadai dari Pemerintah. Alhamdulilah program itu sudah masuk program Legeslasi Nasional/Prolegnas,“ ujarnya.
Dikatakan, jika pemerintah selama ini sudah member perhatian penuh pada bidang olahraga dengan mengalokasikan anggaran yang besar, maka sudah seharusnya hal yang sama dilakukan untuk kesenian. Dengan demikian wajib hukumnya pemerintah untuk memberikan anggaran yang mememadai untuk pembinaan kesenian supaya maju dan berkembang.
Bupati Bambang Sukarno menyambut positif atas terbitnya Antologi Puisi Progo 3 karya Ketua Keluarga Studi Sastra Tiga Gunung (KSS3G) yang dinilai bermanfaat untuk pengembangan sastra di Temanggung. Diharapkan para sastrawan terus berkarya sehingga kesenian berpuisi semakin maju dan berkembang.
Ketua Keluarga Studi Sastra Tiga Gunung (KSS3G), Roso Titi Sarkoro mengatakan Antologi Puisi Progo 3 tersebut adalah kumpulan puisi ditulis 38 penyair yang hampir seluruhnya dari Temanggung, yakni, Ariyani, Ariadi Rasidi, Asrul Sanie, Agustin, Darmadi, Henny Prayoga, Ida Moerid, Ika Permata Hati, Isti Nugrho, Khanif Ramadhani, Kurnia Wulansari, Budi Agung, Sugeng, Muchlas Abror.
Berikutnya, Najwa Syahidah, Nella Widodo, Satu Bunga, Selsa, Tri Rahayu, Tri Sadono, Umi Prihwanti, Woro Priyati, dan Roso Titi Sarkoro. Selain itu, juga penyair dari Magelang, Yogyakarta, Pati, Depok, Jakarta, Kudus, Purworejo, dan Medan. (Hms15/Edy Laks)
sumber: http://temanggungkab.info
Tidak ada komentar:
Posting Komentar